Agenda
Pelatihan Zero Waste Lifestyle (ZWL),
pelatihan ini dilaksanakan pada Hari Jumat tanggal 14 Februari 2020, bertempat
di aula Kelurahan Sadang Serang yang dihadiri sebanyak 70 orang. Terlaksananya
pelatihan ini merupakan kerjasama antara YPBB dengan program Kang Pisman PKK
Pokja 3 Kelurahan Sadang Serang.
Pelatihan
ZWL ini dimulai dengan bersama-sama membukanya secara hikmat diawali dengan
pembacaan ayat suci Al-quran, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mars PKK, hal
ini memberikan semangat dalam mengikuti agenda pelatihan ZWL ini.
Kemudian
pelatihan ini juga dilanjutkan dengan sambutan dari ketua Tim Penggerak PKK
Kelurahan Sadang Serang yang menyamakan persepsi bahwa dengan pelatihan ini
sebagai bentuk bahwa PKK juga harus bergerak dan bertindak untuk menyelamatkan
lingkungan.
Dilanjutkan
dengan sambutan dari Pembina PKK Pokja Kelurahan Sadang Serang, Menyampaikan
bahwa persoalan sampah ini sangat penting untuk diselesaikan, Pak Hasan juga
menyampaikan bahwa hasil timbulan sampah Kota Bandung adalah 1500 ton per hari.
Saat ini Kelurahan Sadang Serang menghasilkan timbulan sampah sebesar 5 ton per
hari, dan saat ini program Kang Pisman di Kelurahan Sadang Serang sudah
menjalankan program ini di beberapa RW yaitu memisahkan sampah dari rumah
tangga.
Berbicara pelatihan ZWL, apa itu ZWL?
Zero Waste Lifestyle adalah sebuah
upaya yang digencarkan oleh YPBB melalui pelatihan-pelatihan kepada seluruh
lapisan masyarakat untuk menjadikan gaya hidup yang selaras dengan alam, serta
memahami masalah persampahan dan penanggulangannya. Pada pelatihan ini
diberikan cara agar kita terlepas dari persoalan sampah dengan mengelolanya
secara benar agar tidak menimbulkan masalah terhadap lingkungan yang lebih
besar dimasa yang akan datang. Dimana manusia hidup di alam yang telah
dikaruniakan sang pencipta untuk hidup tidak melampaui batas dan menyesuaikan
dengan alam agar tetap lestari.
Setelah
acara seremonial, dilanjutkan dengan pemaparan materi pelatihan ZWL diawali
oleh pemateri pertama Bu Wina yang memberikan pelatihan dengan pemahaman
tentang agar kita mampu mengurangi sampah sedari awal di rumah tangga.
Berbicara
tentang ZWL, kita harus mengetahui bahwa bagaimana proses sampah dari rumah dan
berakhir dari mana, semua proses itu berpengaruh kepada lingkungan. Fakta hari ialah TPS yang
melebihi kapasitas, TPS liar yang membuat sampah tidak terkontrol, dan akhirnya
pada TPA .
Dan
dari proses itu semua kita ingat kejadian longsor di TPA Leuwigajah, bagaimana
kejadian longsor yang terjadi pada Februari 2005 yang merenggut nyawa 157 jiwa
yang menghilangkan 2 desa akibat terjangan longsor tersebut.
Pelatihan selanjutnya diisi oleh Bu Ayu (Trainer YPBB),
menyampaikan betapa bahayanya ketika sampah itu tidak dikelola dengan benar,
dan tidak dipisahkan dari sumber sampah, sehingga volume timbulan sampah yang
ada besar dan menyebabkan permasalahan-permasalahan. Diantara persoalan sampah
ialah merusak keindahan, menimbulkan bau tidak sedap dan puncaknya menyebabkan
bibit penyakit, seperti diare, kanker, cacat pada bayi, autisme dan lain-lain,
ini semua pemicunya adalah sampah yang mengandung racun-racun seperti dioksin,
merkuri, kadmium dan timbal.
Maka dari itu mulai sekarang
kita harus memahami dan peka terhadap lingkungan, kita harus mengelola sampah
sejak dari rumah kita masing-masing.
Cara mengelolah sampah
dari rumah sebagai berikut:
- Pisahkan sejak membuang menjadi dua jenis, yaitu jenis sampah
organis dan non organis, hal ini juga diatur juga dalam Undang-undang
No.18 Tahun 2008
- Memanfaatkan sampah sesuai kebutuhan, sampah
organis bisa dikompos atau dijadikan pakan ternak dan sampah non organis
didaur ulang
Mengapa
pengelolaan sampah harus dikelola dari rumah? Karena, komposisi sampah dari
rumah sangat besar, sampah organis sebesar 50% dan sisanya sampah non organis
lainya. Sampah organis jika tercampur dengan sampah lainnya akan menyebabkan
volume yang besar dan akan kesulitan jika dipisahkan setelah dikumpulkan.
Maka mulai saat ini
bertanggung jawab terhadap sampah masing-masing dan mulai memilah sampah sesuai
dengan jenis.
Pelatihan
oleh Pak Taufik (Trainer YPBB), Pak Taufik memaparkan bagaimana kita
memanfaatkan sampah, seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa timbulan sampah
yang paling besar adalah sampah organis sisanya sampah non organis yang bisa
didaur ulang dan tidak bisa didaur ulang.
Pak
Taufik mengenalkan metode untuk memanfaatkan sampah organis, ini caranya:
1. Menggunakan lubang kompos
2. Menggunakan bata terawang
3. Menggunakan biodigester
4. Memanfaatkannya untuk pakan ternak
YPBB
mengenalkan untuk mengolah sampah organis dengan media komposter Takakura, yang
memanfaatkan bakteri aerob. Dengan menyiapkan wadah yang memiliki lubang-lubang
untuk udara masuk. Kemudian siapkan juga komponen penyusun media takakura yaitu
sekam, tanah subur, dedak dan air gula.
Keunikan
Takakura, menggunakan wadah kecil tapi cepat, bisa digunakan di ruangan karena
media ini tidak menimbulkan bau yang menyengat.
Setelah
pengolahan sampah organis dan non organis yang bisa didaur ulang maka sisanya
hanya sampah non organis yang tidak bisa didaur ulang atau sampah residu.