Saturday, July 18, 2020

REPORTASE KEGIATAN PELATIHAN ZERO WASTE LIFESTYLE (ZWL) PKK KELURAHAN SADANG SERANG



Agenda Pelatihan Zero Waste Lifestyle (ZWL), pelatihan ini dilaksanakan pada Hari Jumat tanggal 14 Februari 2020, bertempat di aula Kelurahan Sadang Serang yang dihadiri sebanyak 70 orang. Terlaksananya pelatihan ini merupakan kerjasama antara YPBB dengan program Kang Pisman PKK Pokja 3 Kelurahan Sadang Serang.
Pelatihan ZWL ini dimulai dengan bersama-sama membukanya secara hikmat diawali dengan pembacaan ayat suci Al-quran, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mars PKK, hal ini memberikan semangat dalam mengikuti agenda pelatihan ZWL ini.
Kemudian pelatihan ini juga dilanjutkan dengan sambutan dari ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan Sadang Serang yang menyamakan persepsi bahwa dengan pelatihan ini sebagai bentuk bahwa PKK juga harus bergerak dan bertindak untuk menyelamatkan lingkungan.
Dilanjutkan dengan sambutan dari Pembina PKK Pokja Kelurahan Sadang Serang, Menyampaikan bahwa persoalan sampah ini sangat penting untuk diselesaikan, Pak Hasan juga menyampaikan bahwa hasil timbulan sampah Kota Bandung adalah 1500 ton per hari. Saat ini Kelurahan Sadang Serang menghasilkan timbulan sampah sebesar 5 ton per hari, dan saat ini program Kang Pisman di Kelurahan Sadang Serang sudah menjalankan program ini di beberapa RW yaitu memisahkan sampah dari rumah tangga.
Berbicara pelatihan ZWL, apa itu ZWL?
Zero Waste Lifestyle adalah sebuah upaya yang digencarkan oleh YPBB melalui pelatihan-pelatihan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk menjadikan gaya hidup yang selaras dengan alam, serta memahami masalah persampahan dan penanggulangannya. Pada pelatihan ini diberikan cara agar kita terlepas dari persoalan sampah dengan mengelolanya secara benar agar tidak menimbulkan masalah terhadap lingkungan yang lebih besar dimasa yang akan datang. Dimana manusia hidup di alam yang telah dikaruniakan sang pencipta untuk hidup tidak melampaui batas dan menyesuaikan dengan alam agar tetap lestari.

Setelah acara seremonial, dilanjutkan dengan pemaparan materi pelatihan ZWL diawali oleh pemateri pertama Bu Wina yang memberikan pelatihan dengan pemahaman tentang agar kita mampu mengurangi sampah sedari awal di rumah tangga.
Berbicara tentang ZWL, kita harus mengetahui bahwa bagaimana proses sampah dari rumah dan berakhir dari mana, semua proses itu berpengaruh  kepada lingkungan. Fakta hari ialah TPS yang melebihi kapasitas, TPS liar yang membuat sampah tidak terkontrol, dan akhirnya pada TPA .
Dan dari proses itu semua kita ingat kejadian longsor di TPA Leuwigajah, bagaimana kejadian longsor yang terjadi pada Februari 2005 yang merenggut nyawa 157 jiwa yang menghilangkan 2 desa akibat terjangan longsor tersebut.
Pelatihan selanjutnya diisi oleh Bu Ayu (Trainer YPBB), menyampaikan betapa bahayanya ketika sampah itu tidak dikelola dengan benar, dan tidak dipisahkan dari sumber sampah, sehingga volume timbulan sampah yang ada besar dan menyebabkan permasalahan-permasalahan. Diantara persoalan sampah ialah merusak keindahan, menimbulkan bau tidak sedap dan puncaknya menyebabkan bibit penyakit, seperti diare, kanker, cacat pada bayi, autisme dan lain-lain, ini semua pemicunya adalah sampah yang mengandung racun-racun seperti dioksin, merkuri, kadmium dan timbal.
Maka dari itu mulai sekarang kita harus memahami dan peka terhadap lingkungan, kita harus mengelola sampah sejak dari rumah kita masing-masing.
Cara mengelolah sampah dari rumah sebagai berikut:
  1. Pisahkan sejak membuang menjadi dua jenis, yaitu jenis sampah organis dan non organis, hal ini juga diatur juga dalam Undang-undang No.18 Tahun 2008
  2. Memanfaatkan sampah sesuai kebutuhan, sampah organis bisa dikompos atau dijadikan pakan ternak dan sampah non organis didaur ulang
Mengapa pengelolaan sampah harus dikelola dari rumah? Karena, komposisi sampah dari rumah sangat besar, sampah organis sebesar 50% dan sisanya sampah non organis lainya. Sampah organis jika tercampur dengan sampah lainnya akan menyebabkan volume yang besar dan akan kesulitan jika dipisahkan setelah dikumpulkan.
Maka mulai saat ini bertanggung jawab terhadap sampah masing-masing dan mulai memilah sampah sesuai dengan jenis.
Pelatihan oleh Pak Taufik (Trainer YPBB), Pak Taufik memaparkan bagaimana kita memanfaatkan sampah, seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa timbulan sampah yang paling besar adalah sampah organis sisanya sampah non organis yang bisa didaur ulang dan tidak bisa didaur ulang.
Pak Taufik mengenalkan metode untuk memanfaatkan sampah organis, ini caranya:
1.   Menggunakan lubang kompos
2.   Menggunakan bata terawang
3.   Menggunakan biodigester
4.   Memanfaatkannya untuk pakan ternak
YPBB mengenalkan untuk mengolah sampah organis dengan media komposter Takakura, yang memanfaatkan bakteri aerob. Dengan menyiapkan wadah yang memiliki lubang-lubang untuk udara masuk. Kemudian siapkan juga komponen penyusun media takakura yaitu sekam, tanah subur, dedak dan air gula.
Keunikan Takakura, menggunakan wadah kecil tapi cepat, bisa digunakan di ruangan karena media ini tidak menimbulkan bau yang menyengat.
Setelah pengolahan sampah organis dan non organis yang bisa didaur ulang maka sisanya hanya sampah non organis yang tidak bisa didaur ulang atau sampah residu.
 Dari semua proses pelatihan ZWL awal sampai akhir, semua materi disimak dengan antusias oleh peserta, kemudian untuk mengabadikan pelatihan ditutup dengan sesi foto bersama dengan narasumber dan peserta. (Berta Liandri)



0 komentar: